Sabtu, 30 Mei 2009

Gaya Hidup Orang Berhasil...

Ada 1 lembaga penelitian sekuler di USA yg meneliti tentang orang-orang bahagia. Karena ini lembaga sekuler, Ukuran bahagia pertama adalah Banyaknya Uang, maka lembaga tersebut mensurvey orang-orang kaya (Milyuner) dengan sample awal sebanyak lebih dari 200 ribu orang milyuner. Dari 200 ribu itu disaring kadar bahagia-nya berdasarkan berbagai parameter termasuk keluarga tersebut. Hasil saringan terakhir ada sekitar 200 orang yang dianggap sangat bahagia, karena selain kaya, bisnisnya luar biasa, menikmati hidup, keluarganya beres.Hasil survey tersebut ditulis dalam buku karangan Thomas Stanley berjudul : "The Millionaire Mind."

Orang-orang kaya tersebut rata-rata sudah berumur, mereka adalah orang Kaya dalam 1 Generasi, artinya Bukan Kaya warisan, tapi kaya dengan modal zero, alias kerja sendiri. Kemudian orang-orang ini diwawancara satu per satu secara detail, dan di-summary-kan gaya hidup orang-orang tersebut,
Berikut 10 Gaya Hidup:

1. Orang-orang tersebut Frugal = Hemat
- Mereka penuh pertimbangan dalam memanfaatkan uang.
- Untuk beli sesuatu, pikir-pikir dulu sekitar 20 kali,
- Tipe orang yang Tanya sama Tuhan tentang segala sesuatu pengeluaran.
- Mereka tidak diperbudak mode, meskipun tidak kuno, tapi modis.
- Mereka tahu di mana beli barang bagus tapi murah.

2. Orang-orang tersebut selalu hidup di bawah income mereka ; Tidak hidup gali lobang tutup lobang alias Anti Hutang.

3. Sangat loyal terhadap pasangan , Tidak cerai dan setia !!

4. Selalu lolos dari prahara baik dalam keluarga/bisnis
- Di USA sering resesi ekonomi, mereka selalu lolos. Setelah ditanya apa kunci lolosnya, jawabannya :
-" Overcoming worry and fear with The Bible and pray, with faith to God;"
- " We have God and His word."

5. Cara berpikir mereka berbeda dalam segala segi dengan orang-orang kebanyakan Contoh :
- Kita kalau ke mall, mikir abisin duit, mereka malah survey mencari bisnis apa yang paling laku di mall.
- They think differently from the crowd.
- Mereka " Man of Production" bukan " Man of Consumption. "

6. Ketika ditanya kunci suksesnya:
- Punya Integritas
- Omongan dan janji bisa dipegang dan dipercaya.
- Disiplin
- Tidak mudah dipengaruhi, dalam segala hal, termasuk disiplin dalam hal makanan, mereka orang yang tidak sembarangan konsumsi makanan.
- Tidak serakah.
- Selalu mengembangkan social skill ; Cara bergaul, belajar getting along with people, belajar leadership, menjual ide, mereka orang yang meng-upgrade dirinya, tidak malas belajar
- Punya pasangan yg support ; Selalu mendukung dalam keadaan enak/ tidak. Menurut mereka, Integrity dimulai di rumah, Kalau seorang suami / istri tidak bisa dipercaya di rumah, pasti tidak bisa dipercaya diluar.

7. Pembagian waktu/aktivitas, paling banyak untuk hal-hal berikut:
- Mengajak anak dan cucu sport / olahraga, alasannya : Dengan olahraga bisa meningkatkan fighting spirit dalam pertandingan rohani untuk menang sebagai orang beriman untuk bisa sportif ( Menerima kenyataan, tetapi dengan semangat untuk memperbaiki dan menang ).
- Banyak memikirkan tentang investment.
- Banyak waktu berdoa, mencari hadirat Allah, belajar Firman. Ini menjadi lifestyle mereka sejak muda.
- Attending religious activities.
- Sosializing with children and grand child, ngobrol.
- Entertaining with friends, maksudnya bergaul, membina hubungan.

8. Have a strong religious faith, dan menurut mereka ini kunci sukses mereka.

9. Religious millionaire: Mereka tidak pernah memaksakan suatu jumlah asset sama Tuhan, tetapi mereka belajar mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yang Tuhan inginkan buat mereka.Minta guidance untuk bisnis. Mereka bukan type menelan semua tawaran bisnis yang disodorkan kepada mereka, tapi tanya Tuhan dulu untuk mengambil keputusan.

10. Ketika ditanya tentang siapa mentor mereka, jawabannya adalah Tuhan. Jika setiap bangun pagi, kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia.

.-dari koperasi-usaha-bersama@yahoogroups.com-

MENGETAHUI DAN MELAKUKAN

Pada biswis kali ini saya akan menunjukkan beda orang sukses dan belum sukses. Perbedaan tersebut adalah orang-orang yang belum sukses ini selalu berkata, “Saya tahu bahwa saya harus melakukan sesuatu, tapi..” hal ini menunjukkan bahwa dia tahu bahwa dia harus bertindak, tapi tidak melakukan apa-apa.

Ini yang penting, bahwa knowing dan doing adalah sesuatu yang berbeda sekali. Banyak orang yang belum sukses dan datang pada saya berkata, “saya sudah tahu cerita itu” atau “saya mengerti akan hal itu”. Tapi kemudian pertanyaan saya adalah, apakah anda sudah melakukannya?

Kalau tidak, maka percuma. Segala pengetahuan yang anda miliki tidak akan bisa berguna dan tidak bermanfaat kecuali bila anda memanfaatkannya. Jack canfield dalam bukunya The Success Principle mengatakan, “do your own push up” kurang lebih artinya adalah, anda tidak bisa menggaji atau membayar orang lain untuk melakukan hal-hal tertentu yang benefitnya akan anda rasakan sendiri. Ibaratnya bila anda ingin berboddy binaragawan, anda tidak bisa menyuruh orang lain untuk melakukan push up bagi anda, tapi anda sendirilah yang harus berlatih dengan tekun.

Demikian pula dalam bisnis. Bila anda telah mengetaui bahwa anda harus bekerja dengan tekun dan smart untuk sukses, maka anda harus melakukannya sendiri. Bila orang lain yang melakukannya, maka dialah yang akan sukses, bukan anda! Bila anda tahu atau anda butuh network yang baik, kerja keras dan kreatifitas, maka langkah selanjutnya bagi anda adalah melakukan hal-hal yang anda perlukan tersebut secara riil.

Banyak orang mengatakan, “saya sudah tahu kalau saya mulai bisnis ini dengan begini begitu,saya akan sukses”. Maka seandainya ia melakukan apa yang dipikirkannya tersebut, niscaya dia benar-benar akan menemui kesuksesan. Tapi bila anda tidak melakukannya , apa gunanya? Anda bisa berkata,”saya sudah tahu dari dulu, saya sudah mengerti kalau akan jadi sepeti itu dari dulu”. Lalu mengapa tidak dilakukan?

Jika kemudian anda menemui orang lain, kolega anda, atau kawan-kawan yang lebih muda sukses karena melakukan seperti yang anda katakan dulu, mungkin anda bisa bilang, “saya sudah tahu pasti akan sukses kalau dilakukan begitu”. Lalu mengapa tidak anda lakukan sendiri? Mengapa anda tidak melakukannya, sampai orang lain mendahului anda melakukannya dan meraih sukses yang semestinya menjadi millik anda itu?

Memang dalam memulai segala hal ada resiko kegagalan. Tapi disitulah letak bedanya orang yang hanya knowing(mengetahui) dan berani doing(melakukan). Orang yang berani mengambil tindakan mungkin akan gagal, tapi dia akan bertindak lagi dan mencoba lagi sampai akhirnya berhasil. Sedangkan orang yang hanya knowing saja tidak akan mengalami perubahan apapun. Dia tidak melakukan apapun, tidak gagal, tapi juga tidak akan pernah sukses.

Mitra bisnis, perhatikan hal ini baik-baik. Langkah awal anda dalam bertindak adalah landasan dari seluruh kesuksesan yang anda raih. Jadi apapun yang anda ketahui, pahami, dan mengerti bahwa itu baik untuk bisnis anda, segeralah wujudkan hal-hal tersebut dalam bentuk nyata. Jika tidak, maka tidak akan ada gunanya sama sekali.

Sukses selalu bagi bisnis anda!
-TANADI SANTOSO-

Rabu, 13 Mei 2009

EGOIS

Banyak orang yang tidak suka tersenyum kepada orang lain termasuk kepada temannya sendiri. Padahal saya yakin kalau ditanya, pasti orang itu lebih suka melihat orang lain tersenyum kepadanya daripada cemberut kepadanya. Anda pernah melihat orang seperti itu? Atau..anda sendiri pernah mengalaminya.

Inilah salah satu kekurangan kita sebagai manusia, kita sering berharap mendapatkan yang indah-indah, yang baik-baik, pokoknya yang serba menyenangkan dari orang lain. Kita ingin diperlakukan sebagai orang yang terhormat, sebagai orang yang berharga, sebagai orang penting. Kita selalu ingin mendapatkan yang terbaik bagi diri kita. Sekali lagi, bagi diri kita. Lalu bagaimana dengan orang lain?

Ini yang sering kita lupakan. Kita terlalu asyik dengan diri sendiri tanpa mau memikirkan orang lain, hm..betapa egoisnya diri kita. Seharusnya kita bisa berpikir terbalik, kalau kita ingin mendapat yang terbaik dari orang lain, begitu pula orang lain, mereka tentu juga ingin mendapatkan yang terbaik dari diri kita. Bukankah begitu?

Selasa, 12 Mei 2009

MEMBANGGAKAN GOLONGAN

QS Ar-Ruum : 31-32
“…dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada pada golongan mereka.”

Dari ayat diatas bisa di ambil pelajaran:
Jangan menjadi orang musyrik, yaitu : memecah belah agama Allah menjadi beberapa golongan dan merasa bangga dengan golongannya.

Orang seperti ini akan merasa bangga dengan golongannya, yang biasa berakibat mereka merasa paling benar, paling baik, dan cenderung merendahkan golongan lain. Mereka tidak lagi bangga dengan agama Islam.

Minggu, 03 Mei 2009

SESUATU ITU SULIT

Saat kita mengatakan Sesuatu itu sulit, apa yang biasanya kita rasakan? Apa yang terjadi dengan pikiran kita? Secara sadar atau tidak, kita akan merasa bahwa hal itu adalah sesuatu yang istimewa, sesuatu yang sangat langka, dan hanya orang yang istimewa saja yang bisa melakukannya.

Selain itu pikiran kita akan menolak kenyataan bahwa sesuatu itu sebenarnya mungkin dan bisa kita lakukan. Berganti dengan perasaan bahwa kita tidak mungkin melakukannya, itu adalah sesuatu yang jauh dari kita dan berada di luar jangkauan kita.

Dan kalau pikiran kita sudah terbentuk seperti itu, mana mungkin kita bisa melakukannya.
Lalu bagaimana harusnya?
Sadarilah bahwa;
1. Sesuatu yang sulit itu artinya bisa dilakukan.
2. Kita focus pada “bisa dilakukan”, bukannya pada “sulit dilakukan”
3. Lalu lakukan, karena hal itu memang bisa dilakukan.

Sekian, semoga bermanfaat.

MOST WANTED PERSON

Bagaimana menjadi most wanted persona?
1. Hormati dan hargai orang lain
Semua orang pasti ingin dan suka untuk dihormati dan dihargai, meskipun ada juga orang yang tidak gila pada penghargaan dan penghormatan. Tetapi tetap saja orang tersebut pasti lebih suka dengan orang yang suka menghormati dan menghargai orang lain.
2. Berbagi ilmu dan ide
Apapun ilmu yang anda miliki, selama itu baik dan pantas. Berbagilah dengan orang lain. Kemurahan hati kita untuk berbagi ilmu merupakan nilai lebih dimata orang lain. Selain itu dengan kemurahan kita berbagi ilmu, kemungkinan besar orang lain akan menilai kita lebih positif dan pada akhirnya- seringkali ini terjadi-orang lain juga akan ringan dan mudah untuk membagi ilmunya kepada kita.
Begitu juga dengan ide-ide yang kita miliki.
3. Terbuka
Banyak orang yang suka memendam sesuatu, baik itu perasaan ataupun masalah terhadap orang lain. Hal ini biasanya akan mengakibatkan adanya rasa sungkan dan ada rasa mengganjal saat kita harus berhubungan dengan orang tersebut. Berbeda jika kita terbiasa terbuka, masalah yang terjadi bias diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih mudah karena kita mengetahui lebih awal sebelum masalah itu berkembang. Kalau kita terbuka terhadap orang lain, orang lain akan merasa nyaman berurusan dengan kita.
Sekian.

Selasa, 07 April 2009

LIHAT DIRI SENDIRI

Bisakah anda menyebutkan kekurangan dari teman atau saudara anda? Saya yakin kita semua bias menyebutkannya dengan cepat. Seolah-olah kekurangan tersebut sudah lama kita ketahui dan sudah termemori di ingatan kita.

Lalu bagaimana kalau kita ditanya tentang kekurangan diri kita sendiri? Apa kira-kira yang terpikirkan oleh kita ? apakah kita sulit menemukan kekurangan kita? Ataukah kita takut mengakui kekurangan kita. Mungkin akan timbul rasa malu, sungkan, dan takut, karena pada akhirnya kita menyadari bahwa kita tidak lebih baik daripada teman dan saudara kita.

Kita yang setiap hari melihat kekurangan orang lain, ternyata tidak lebih baik. Dan mungkin sekali orang yang kita nilai pada saat yang sama juga menilai kita.

APA YANG MEMBENTUK PRIBADI KITA

Kita semua lahir dalam keadaan yang relatif sama. Sama-sama lemah, tidak berdaya, bodoh, tak tahu apa-apa. Seiring berjalannya waktu, perbedaan mulai terlihat. Dan pada akhirnya tidak ada seorang pun yang sama. Apa yang membuat perbedaan itu?

Ada beberapa hal yang membentuk pribadi kita. Yang pertama adalah apa yang kita lihat atau yang kita baca. Orang yang suka membaca buku-buku agama, bisa dipastikan ia akan menjadi rang yang tahu tentang agama dan senang dengan semua yang berhubungan dengan agama. Orang yang suka membaca buku –buku IT atau komputer, bisa dipastikan dia akan menjadi orang yang pandai dalam hal IT dan senang dengan hal-hal yang berhubungan dengan IT.

Hal ke-dua yang turut membentuk pribadi kita adalah lingkungan. Tidak bisa dipungkiri lingkungan yang positif akan membentuk kita menjadi pribadi yang positif juga, begitu pula sebaliknya. Ambil misal kita hidup di lingkungan pondok pesantren, besar kemungkinan kita akan menjadi orang yang senang belajar agama. Lain jika kita hidup dilingkungan (maaf) pencopet, apa yang akan terjadi? bisa jadi kita menjadi pencopet ulung, kalau perlu kita menjadi koordinator.

Yang ke-tiga, dan ini biasanya yang sangat menentukan nilai kita dimata orang lain, yaitu pilihan kita dan tindakan kita. Apapun ilmu yang kita miliki, sebanyak apapun pengalaman, setinggi apapun pendidikan kita. Tanpa pilihan dan tindakan yang tepat tidak akan membuat kita menjadi pribadi yang unggul.

Sekian. Semoga bermanfaat.
Pamungkas, www.ilmudanmotivasi.blogspot.com, www.islamlurus.blogspot..com

Senin, 30 Maret 2009

MELIHAT MASALAH

Ada ungkapan, “untuk melihat gambar, kita harus keluar dari gambar.”

Dengan keluar dari gambar, kita bisa melihat gambar itu secara utuh. Apa saja yang terdapat di dalam gambar tersebut, apa kekurangan dan kelebihannya. Dengan kata lain kita melihat gambar tersebut apa adanya, dengan obyektif.

Begitu juga saat kita menghadapi masalah. Kita harus menarik diri kita keluar, agar masalah yang kita hadapi bisa kita lihat dengan obyektif dan jelas. Dengan cara ini kita bisa menghindarkan diri kita dari faktor-faktor yang seringkali memperkeruh masalah. Misalkan, adanya prasangka, kebencian, kecurigaan, ketakutan dan yang sering menghinggapi adalah adanya perasaan merasa paling benar.

Sekedar gambaran, saat kita melihat pertandingan sepakbola di layar televisi. Kita bisa melihat situasi dengan jelas jalannya pertandingan dan bisa membaca arah pergerakan bola. Tetapi hal itu tentu tidak bisa dilakukan oleh para pemain yang sedang berada di tengah lapangan.

Semoga bermanfaat.

MENYIKAPI PERUBAHAN

Di suatu lembah hiduplah sekawanan kerbau. Jauh dari hiruk pikuk peradaban manusia, sampai suatu saat di tepi lembah itu dibangun jalur kereta api. Saat pertama kali kereta api itu beroperasi, anda tahu apa yang terjadi pada kawanan kerbau tadi? Tentu saja terjadi kehebohan diantara kawanan kerbau tersebut. Dan ini terjadi setiap kali ada kereta api yang melintasi lembah itu.

Tetapi tahukah anda apa yang terjadi tiga bulan kemudian? Setiap kali ada kereta api yang melintas, kawanan kerbau tadi diam saja. Tetap tenang seolah tak ada sesuatu pun yang terjadi.

Begitu juga kita manusia, sesuatu yang baru dan terasa asing bagi kita seringkali kita anggap sebagai suatu ancaman sehingga kita seringkali menghindar. Mencari tempat yang aman, atau tepatnya memilih untuk tetap berada di daerah aman dan menghindari perubahan itu.

Tetapi ketika sesuatu tadi sudah sering kita lihat, sudah banyak orang yang melakukan, apa yang terjadi? Apa yang semula terasa aneh menjadi sesuatu yang biasa. Jadi apapun perubahan itu, meskipun pada awalnya teras sulit diterima. Seiring berjalannya waktu akhirnya akan kita terima juga.

Tidak ada alasan untuk takut berubah. Siap berubah?

KEMBALI DARI KESALAHAN

Manusia adalah tempat salah dan lupa, dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah mereka yang segera bertaubat. Siapapun keturunan Adam pasti memiliki salah, hanya nabi saw saja yang terhindar dari salah.

Orang-orang beriman apabila berbuat salah, lalu menyadari kesalahan itu, ia akan segera berhenti dari perbuatan itu dan bertaubat. Jadi orang yang beriman bukanlah berarti mereka yang terlepas dari kesalahan, akan tetapi mereka yang apabila diperingatkan dari perbuatan salahnya ia akan segera kembali kepada Allah.

QS As-Sajdah : 15
“Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami) , mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri.”

MOST WANTED PERSON

Ingin menjadi orang yang menyenangkan, orang yang dicari? Tentunya dalam artian yang positif.

Berikut ini beberapa tips yang akan membantu kita untuk menjadi most wanted person.
1. Jadilah orang yang simple, sederhana dalam menghadapi masalah dan urusan. Tidak berbelit-belit.
2. Jadilah customer service officer, buatlah siapapun yang berurusan dengan anda merasa puas dan merasa diperhatikan.
3. Jadilah orang yang kreatif, isi kepala anda dengan ide-ide segar dan positif.
4. Jadilah orang yang mudah dicari dan dihubungi, anda punya hp? Menurut anda apa fungsinya?
5. Mudah bekerjasama, jangan hanya terpaku pada bersaing, bersaing, dan besaing. Lebih mudah dan lebih baik jika anda bekerjasama.
6. Kembangkan terus keilmuan dan kompetensi anda, selalu belajar. Hidup selalu berubah dan berkembang, mau tidak mau kita harus bisa mengikutinya.

Demikian beberapa tips, jika anda menemukan tips yang lain, silahkan anda tambahkan sendiri.
Semoga bermanfaat.

-pamungkas-www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

ENVIRONMENT

Lingkungan akan membentuk pribadi yang ada di dalamnya

Seperti apa lingkungan anda? Apakah lingkungan yang positif ataukah negative. Lingkungan yang optimis ataukah pesimis. Lingkungan inilah yang akan ikut menentukan seperti apa keadaan diri kita.

Jika kita ingin menjadi orang yang maju, orang yang optimis. Lingkungan seperti apa yang akan kita masuki? Orang –orang seperti apa yang akan kita jadikan teman? Tentu saja orang-orang yang juga optimis dan maju.

Seperti nasihat yang sudah sering kita dengar. Dekat dengan pandai besi akan bau bakaran, dekat dengan penjual minyak wangi akan mendapat wanginya.

Pilihan ada di tangan kita, kita ingin memasuki lingkungan yang seperti apa. Toh nantinya kita juga yang akan merasakan hasilnya.

Kamis, 19 Maret 2009

ETIKA BERBICARA

Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan.
Allah berfirman yang artinya:
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia".(An-Nisa: 114).

Hendaknya pembicaran dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.
Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu.
Hadits Rasulullah menyatakan: "Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna".(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar.
Abu Hurairah di dalam hadisnya menuturkan: Rasulullah telah bersabda: "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar". (HR. Muslim)

Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
Rasulullah bersabda:
"Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda".(HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu 'anha telah menuturkan: "Sesungguhnya Nabi apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya".(Mutta-faq'alaih).

Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara.
Di dalam hadits Jabir disebutkan:
"Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para shahabat bertanya: "Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun?"Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong".(HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba.
Allah berfirman yang artinya:
"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain".(Al-Hujurat: 12).

Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.
Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan. Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara.
Allah berfirman yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan)". (Al-Hujurat: 11).

Bicara Internal Untuk Mengurangi Stress

Terjemahan bebas dari materi oleh:
Suzanne Zoglio, Ph.D.
Motivational Speaker

Zaman ini adalah zaman edan. Zaman yang penuh kegilaan. Zaman yang penuh kejutan. Tak terduga, menyentak jiwa, dan menyakitkan tentu saja. Zaman ini adalah zaman di mana orang mengalami stress. Mengalami tekanan jiwa yang tak pernah diduga sebelumnya. Tak terbayangkan akan menimpa diri kita. Dan biasanya kita akan bertanya"Kok Saya?"
Bagaimana memanfaatkan kemampuan dasar kita dalam berkomunikasi untuk membantu keadaan ini?

Berbicara, tidak dilakukan dengan hanya membuka mulut dan bersuara. Sebab, itu berbicara untuk didengar orang lain. Pernahkah kita berbicara pada diri sendiri? Jika kita sudah jarang melakukannya, maka latihlah lagi kemampuan dasar ini agar kita selamat dari prahara dan anarki. Bicaralah pada diri sendiri. Inilah kekuatan dasar Anda yang akan sangat menentukan kualitas eksternal Anda. Berkomunikasilah secara internal.
Dan tentu saja, ini ada ilmu dan tekniknya. Ada tips dan triknya juga.

1. METODE JIKA

Coba lakukan ini suatu hari. Setidaknya hanya untuk hari itu saja. Ubahlah "pernyataan pembatasan" Anda, menjadi "pernyataan strategi".
"Saya nggak bakal dapat promosi."
Ubah batasan itu menjadi:
"Saya bisa dapat promosi suatu hari, JIKA Saya bisa berprestasi dan menonjol di suatu sisi."

2. METODE BERTANYA

Belajarlah untuk mengalihrupakan setiap keluhan (Anda dan orang di sekitar Anda) menjadi suatu pertanyaan. Keluhan adalah tanda kekalahan. Pertanyaan di sisi yang lain, adalah tuntutan untuk suatu jawaban. Dan jawaban itu, bermuara pada solusi.
"Setiap orang jelek sekali moodnya hari ini!"
Ubah kekalahan itu menjadi:
"Apa yang bisa Saya lakukan untuk menceriakan suasana?"

3. METODE BAHASA

Waspadai bahasa Anda. Seperti dua contoh di atas, bahasa dan bicara adalah sesuatu yang teramat penting untuk dijaga. Bicara baik atau diam. Mulutmu harimaumu. Dan sebagainya. Anda mungkin bisa mengatakan ini:
"Dasar idiot! Kamu selalu saja melakukannya!"
Berhentilah seketika, saat Anda mulai melukai orang lain secara pribadi.
Ubah serangan itu menjadi:
"Ya sudahlah. Dalam situasi ini, kamu sudah mencoba sebisanya."
Jika Anda masih belum puas dan merasa masih ingin "membahasnya", lakukan dengan cara yang sama. Ganti setiap serangan dengan pertanyaan yang sehat dan permakluman.

4. METODE "MENGAPA TIDAK?"

Kondisi mood dan "cuaca" hati seringkali membuat kita menjadi malas. Dan Anda, mulai merasa "harus" melakukan sesuatu. Ubahlah keharusan itu menjadi keinginan. Menjadi pilihan dan keikhlasan. Jika Anda mulai mempertimbangkan opsi dan pilihan, dari pada bereaksi mengikuti bad mood, Anda akan mulai menemukan jalan.
Selalulah bertanya:
"Mengapa tidak?"
"Apa salahnya Saya melakukan itu?"
"Apa ruginya?"
"Emang bisa ngelukain Saya?"

5. METODE PENGUJIAN "YA!"

Jika Anda menemukan diri Anda berpikir:
"Saya sebenarnya nggak mau, tapi Saya benar-benar harus melakukannya."
Tolong pikirkan ulang sekali lagi, dan jangan jadikan "ya" sebagai kebiasaan yang otomatis. Anda harus melakukannya dengan penh kesadaran. Bertanyalah sekali sebelum melangkah lebih lanjut:
"Apa permintaan itu memang tepat?"
"Apakah Saya memang orangnya?"
"Apakah Saya bisa menegosiasi deadlinenya?"
Jika Anda tetap bisa menjawab "ya", maka silahkan teruskan. Jika tidak, tolak saja.

6. METODE "RENCANA 1 MENIT"

Ada saatnya di mana Anda merasa seperti pembalap F-1 di sirkuit. Bedanya, hari itu Anda sedang memacu hidup Anda sendiri. Waspadalah, sebab jika tidak, Andalah yang akan mematahkan batang leher sendiri.
Jika Anda merasa sedang berperilaku demikian, beri waktu sekitar 1 menit untuk menyusun rencana. Dalam 1 menit itu, inilah yang perlu Anda lakukan:
- Tulis 10 hal yang harus Anda lakukan, capai atau selesaikan hari itu;
- Bagi dalam tiga blok besar sesuai dengan tingkat kepentingannya. 1-
3, 4-6, dan 7-10;
- Mulailah men-tackle (musim bola nih!) yang ranking pertama.
Prioritas atau first thing first menurut Covey.

7. METODE "ISTIRAHAT 1 MENIT"

Ini adalah resep 3x sehari. Lakukan setidaknya tiga kali sehari. Lakukan 1 menit istirahat untuk sekedar "memperbaiki" pernafasan Anda. Sungguh, kondisi stress pasti menyelewengkan proses normal cara bernafas Anda.
Berdiri tegak, ambil nafas panjang dan dalam, gunakan pernafasan perut. Lakukan hitungan enam detik. Enam detik menarik, enam detik menahan dan enam detik mengeluarkan. Jika Anda tidak bisa enam detik, kayaknya Anda harus ke dokter untuk memeriksakannya. Stress Anda sudah melewati ambang batas. Lakukan aktivitas ini dalam lima siklus.
Kita mungkin sering lupa melakukannya, tapi percayalah, apapun akan bisa Anda lakukan dengan lebih efisien di menit berikutnya.

8. METODE MENGHADAPI "BLAME GAME"

Di zaman ini, "blame game" sudah menjadi tren tersendiri.
"Kamu ini gimana sih!"
"Cewek itu bikin darah Gua mendidih!"
"Ngobrol ama Dia bikin pening sampe ke ubun-ubun!"
"Rusak dah hari Gua!"
"Ini kantor bikin sumpek!"
Perhatikanlah bahwa jika Anda melakukannya, Anda telah menyumbang 'sesuatu' di sana. Yaitu, Anda telah memicu dan mendongkrak stress Anda sendiri. Orang lain tidak akan bisa membuat Anda stress tanpa bantuan Anda. Jika tidak berhati-hati, Anda malah meng-empower-nya.

9. METODE "UJI EKSPEKTASI"

Otak Anda mungkin menjerit, "Cepetan dong! Lambreta nih!" Uji lagi ekspektasi Anda.
- Apakah 'to do list' Anda memang do-able?
- Apakah semua itu memang aturable?
- Apakah itu realistis?
Cobalah Anda tengok daftar 'done' Anda lagi. Dengan hanya mundur selangkah dan melihat apa yang telah Anda capai, lakukan atau selesaikan, Anda akan segera tahu bahwa Anda sebenarnya mengalami kemajuan. Selangkah mundur, adalah break Anda yang membantu agar Anda sendiri tidak mengalami 'break'.

10. METODE POMPA

Berilah makanan untuk batin Anda. Suplailah jiwa Anda. Taklukkan otak dan perasaan Anda dengan kekayaan jiwa. Saat Anda bangun, ungkapkan pernyataan yang meng-afirmasi diri sendiri.
"Saya siap!"
"Saya bisa!"
"Sebab Saya sudah berdoa, Shalat Dhuha dan membaca Basmallah."
"Maka: Insya Allah!"
(Catatan moderator:Di sinilah bedanya ilmu barat yang sekuler dan humanis, dari ilmu ketimuran yang penuh dengan nilai religi. Mereka sering meletakkan nilai-nilai tinggi di tempat rendah, hanya karena persoalan sekuler, ilmiah dan humanis. Saran Saya, jadikan tips nomor 10 ini sebagai tips yang pertama, karena begitulah yang seharusnya. BTW, Saya sering utak-atik yang beginian dalam buku Saya "Berpikir Diagonal" -- yang sampai saat ini baru BAB III dan entah kapan selesainya.)
Ingatlah bahwa satu harian ini, dari pagi sampai matahari tenggelam nanti, Anda akan dibombardir dengan berbagai 'pesan' positif dan negatif. Oleh sebab itu, setup-lah filter Anda, dan pilihlah pesan mana yang ingin Anda olah dan menjadi bagian dari hidup Anda.
Latihan dasar berkomunikasi secara internal ini, menentukan bagaimana Anda berkomunikasi secara eksternal.

Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangattelaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah
secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun
Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu
hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah
SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu
Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah),
sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah
nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur
sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang
diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan
Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW
yaitu : "Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit
dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan
memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan
kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus
bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih
besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga
yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam
keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan
anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila
memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk
mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula
seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang
luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan
suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki
seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang
anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah
SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak
muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu
yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah
melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat,
ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu
menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah
aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua
?" Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah
ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku
ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari
hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata
tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun
minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa
anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah.
Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh
mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib
kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap
keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita
untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang
sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila
kita berbuat salah. Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia
karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya
wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang
yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu
dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi
halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.
Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah
bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu
berdoa sudah bagus", kata Nabi SAW, "Namun sayang makanan, minuman dan
pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya
dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena
doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan
menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan
kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah
orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu
agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk
belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan
ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu,
semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi
cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi
cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng ”hidup” kan
hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya
nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh
semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.

Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh,
yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi
hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi
dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun
cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu
pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya,
maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia
sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan
yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak
mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua
semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya
diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa
takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk
segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang
dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah
umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.

Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator
kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki
diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’
mungkin membaca doa ‘sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca
oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina
fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku
kebahagiaan dunia ”), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada
Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas
ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang
soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal,
semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.

Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam
genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja
sudah patut kita syukuri.

Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil
aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk
memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu
bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah
sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal
soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.

Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari
puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk
surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita
tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.

Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya
bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat
Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).

(Sumber tulisan: ceramah Ustad Aam Aminudin, Lc. di Sapporo, Jepang,
disarikan secara bebas oleh Sdr. Asep Tata Permana, sedikit diedit oleh
Penjaga Kebun Hikmah)

__._,_.___

Rabu, 18 Maret 2009

FW: BC @ Artikel: Memadukan Kekuatan Akal Dan Kelembutan Hati

----- Original Message -----
Subject: BC @ Artikel: Memadukan Kekuatan Akal Dan Kelembutan Hati
Date: Sun, 15 Mar 2009 0:19:25
From: dkadarusman <dkadarusman@yahoo.com>
To: <Bisnis_Center@yahoogroups.com>

Artikel: Memadukan Kekuatan Akal Dan Kelembutan Hati

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Apa yang membedakan manusia dengan mahluk lain? Kita bilang; 'akal!'. Manusia memiliki akal, sedangkan mahluk lain tidak. Itulah sebabnya manusia bisa mengklaim diri sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna. Sebab, dengan akalnya itu manusia bisa melakukan begitu banyak hal yang tidak bisa dilakukan kucing, kelinci, ataupun bunga melati. Sayangnya, tidak semua yang bisa dilakukan manusia itu digunakan untuk kebaikan sesama. Karena pada kenyataannya, akal kita sering digunakan untuk 'mengakal-akali' dengan cara melakukan apapun demi kepentingan segelintir individu atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, banyak buah pahit dari hasil karya akal manusia itu. Dengan demikian, untuk menjadi 'mahluk sempurna' seperti klaimnya, manusia mesti memiliki piranti lain. Sehingga kecerdasan akalnya dapat diimbangi oleh kearifan dari dalam dirinya. Apakah gerangan piranti itu?

Sesekali, kita perlu memperhatikan para kura-kura. Seekor kura-kura kalau hendak berjalan pastilah akan mengeluarkan kepalanya dari dalam tempurungnya. Dan ini adalah isyarat yang kura-kura berikan pada kita bahwa memang benar kita harus menggunakan kepala alias otak dan akal pikiran kita supaya kita bisa melakukan ini dan itu. Tanpa kepala kita tidak bisa membangun suatu hasil karya cipta apapun. Sebab, kepalalah pusat segala kekuatan kreatif imajinatif yang membantu menusia menghasilkan berbagai macam penemuan. Sehingga, kita bisa membangun peradaban. Itu benar.

Tetapi, mari perhatikan sang kura-kura itu sekali lagi. Dalam perjalanannya, dia sering berhenti. Dan ketika berhenti melangkah itu dia menarik kepalanya kembali masuk kedalam cangkang tempurungnya. Lalu dia berdiam diri. Pertanda apakah gerangan ini? Ini adalah tanda pengingat bagi kita yang terlampau mengutamakan akal, bahwa; sesekali kita harus menarik kekuatan akal itu ke belakang layar. Kemudian mendekatkan kepala kita kedada dimana didalam bersemayam sesuatu yang biasa kita sebut sebagai hati nurani. Sebab, kata kura-kura:'hati nurani itu akan membantu kita mengarahkan akal pikiran'.

Ketika akal berjalan sendirian, maka hasil pemikiran kita hanya akan menjadi sebatas proses eksplorasi dan eksploitasi atas keuntungan, kemudahan, kenikmatan dan hal-hal serupa itu. Apakah itu mengganggu orang lain? Akal tidak terlampau peduli, karena fungsi utamanya adalah untuk membuat hidup kita lebih mudah dan indah. Soal orang lain rugi atau terganggu oleh kaidah-kaidah yang dihasilkannya, itu soal lain. Itulah sebabnya, mengapa banyak orang yang berbisnis tanpa mempedulikan moral, lingkungan, atau kepentingan orang lain. Orang lain bagi mereka adalah lahan untuk dieksploitasi. Itulah juga sebabnya mengapa banyak orang yang tidak peduli pada kepentingan tetangga hanya untuk memenuhi kepentingan rumah dan keluarganya belaka. Tetangga bagi mereka adalah objek yang boleh dikorbankan demi kepentingan dirinya sendiri.

Kata kura-kura; "Berhenti sejenak dari terlampau menggunakan akal kamu. Dan sesekali ajaklah dirimu untuk berkontemplasi menggunakan hati nurani."

Menakjubkan sekali. Ketika seseorang mengikuti petuah sang kura, ternyata dia menemukan bahwa akal itu bukanlah segala-galanya. Justru orang yang terlampau menggunakan akal tidak akan pernah berhasil menjadi mahluk sempurna. Karena, kesempurnaan manusia diperoleh dari penggunaan yang seimbang antara akal dan hati. Ketika seseorang hanya menggunakan hati, dia menjadi orang baik yang kurang produktif. Dan ketika seseorang hanya menggunakan akal, maka dia akan menjadi orang kompetitif yang sangat destruktif. Tetapi, ketika seseorang menggunakan akal dan hati dalam sebuah perpaduan harmoni, dia menjadi orang berprestasi tinggi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dirinya sendiri.

Dan menakjubkan sekali, karena ternyata; ketika dia mengkombinasikan hatinyalah segala hasil karya cipta akalnya menjadi maslahat tidak hanya bagi dirinya sendiri. Melainkan bagi orang lain. Ketika semakin besar cakupan pengaruhnya, semakin luas dampak positifnya. Sehingga, boleh jadi suatu saat nanti; dia bisa berkontribusi kepada kepentingan seluruh umat manusia. Karena, kecanggihan akal pikirannya diimbangi oleh pertimbangan hati nurani untuk kemaslahatan bersama. Bukan semata kepentingan pribadi. Sebab, akal dan hati itu seperti dua sisi keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa akal, hati tidak bisa mencukupi hidup. Dan tanpa hati, akal sering membuat kerusakan. Sedangkan dengan akal dan hati; kita bisa saling berkontribusi.

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangka darusman. com/
Business Administration & People Development
Business Talk Setiap Jumat: 06.30-07.30 di 103.4 FM Day Radio

Catatan Kaki:
Bukan sekedar akal yang menjadikan kita lebih baik dari mahluk lain. Bukan pula hanya hati. Melainkan keduanya.

__._,_.___

Kamis, 12 Maret 2009

Ambil Tindakan Sekarang!

dari milis bicara

Dari materi oleh:
Chuck Gallozzi

"Anda tidak akan pernah menang jika Anda tidak pernah memulai."
--Robert H. Schuller--
MENUNDA ITU TUMOR GANAS
Masih ingat "Little House On The Prairie"? Michael Landon, salah satu orang terkenal yang kebetulan mati cepat, pernah mengatakan begini, "Seseorang semestinya mengatakan kepada Kita, segera setelah Kita lahir, bahwa Kita baru saja memulai perjalanan menuju kematian. Kemudian, Kita jalani kehidupan sampai pada batasnya, setiap menit setiap hari. Lakukan! Apa pun yang ingin Kamu lakukan, lakukanlah sekarang! Apa yang disebut besok jumlahnya tidaklah terlalu banyak."

Ia mengatakan hal itu saat ia menyadari bahwa dirinya mengidap kanker pankreas, di bulan Juli 1991. Ia meninggal di usia 54. Dengan reputasi dan buah karyanya, ia telah menunjukkan kepada Kita bahwa menunda-nunda adalah tumor ganas yang menghambat diri Kita dari pencapaian potensi yang maksimal. Dia telah memilih dirinya untuk menjadi manusia yang bertindak.

Apakah Kita akan menyadarinya, seperti Michael Landon, bahwa kemajuan Kita telah terhambat, bukan oleh apa yang ingin Kita lakukan dan tidak bisa, tapi oleh apa yang Kita inginkan dan tidak Kita lakukan?

BERTINDAK ATAU TIDAK BERTINDAK ADALAH PILIHAN
Mereka yang memilih bertindak, adalah mereka yang memilih untuk hidup. Dan hidup itu sendiri, adalah ekspresi dari berbagai tindakan. Kita selalu bisa memilih untuk bertindak atau tidak bertindak. Kita juga bisa memilih untuk benar atau salah. Kita juga bisa memilih untuk berbuat baik atau hanya merasa baik.

Pengalaman telah mengajari Kita tentang minimnya berbagai hal yang Kita lakukan, sedikitnya hal yang bisa Kita lakukan, banyaknya hal yang Kita lakukan dan banyaknya hal yang bisa Kita lakukan. Makin lama Kita berdiam diri, akan makin sulit bagi Kita untuk merangkak keluar dari pasir penghisap yang makin menenggelamkan. Sementara itu, setiap tindakan benar akan mendorong Kita maju, dan setiap tindakan salah akan menarik Kita mundur. Dengan kata lain:
- Tidak mengambil tindakan mengarah pada kelumpuhan;
- Tindakan yang benar mengarah pada kemajuan; dan
- Tindakan yang salah mengarah pada kemunduran.

Helen Keller, seorang wanita buta yang sukses mendunia, tidak menjadikan kebutaan dan sekaligus ketuliannya sebagai alasan untuk tidak bertindak. Sebaliknya ia berkata, "Saya ini cuma satu, dan tetaplah akan hanya satu. Saya tidak bisa melakukan segala hal, tapi Saya tetap bisa melakukan berbagai hal; Dan karena Saya tidak bisa melakukan segala hal, Saya tidak akan menolak melakukan berbagai hal yang masih bisa Saya lakukan." Ia mengerti bahwa jika Kita ingin maju, Kita harus memulainya.

KITA TELAH DIBERI SK UNTUK BERKREASI
Pernahkah Anda mendapatkan ide yang bagus? Ya pasti! Kita semua pasti pernah. Tidak ada kata kurang untuk berbagai ide yang bagus. Yang ada adalah kekurangan dalam tindak lanjut.
Banyak dari Kita yang punya ide brilian, tapi gagal mengambil tindakan untuk merealisirnya. Berbagai ide hanya akan menjadi impoten, kecuali jika Kita tiupkan nafas kehidupan ke dalamnya. Sudah dari sononya, bahwa setiap Kita adalah makhluk kreatif. Dan Kita, tidak sama dengan hewan atau tumbuhan. Manusialah yang diberi kesempatan untuk berkreasi oleh-Nya.
Keberadaan berbagai benda yang berguna di sekitar Kita, menjadi ada dan berguna karena Kita -- manusia dengan izin-Nya, mengkreasinya. Semua itu menjadi kekuatan kemanusiaan, dan kekuatan itu dilahirkan oleh berbagai tindakan.
Kita, bahkan juga diizinkan-Nya untuk 'mengkreasi' diri sendiri. Kelahiran Kita telah dititipi oleh pilihan itu. Kita menjadi berani dengan bertindak berani. Menjadi bersemangat dengan bertindak penuh semangat. Menjadi mengerti dengan bertindak untuk mengerti. Jika Kita terjebak dalam masalah, tindakan adalah derek yang akan menarik Kita keluar darinya.
Jika Kita terjebak dalam rundung kemalangan, apalagi obatnya jika bukan tindakan?
Apakah nasib Kita disegel oleh berbagai keadaan yang Kita hadapi, atau digerakkan oleh berbagai tindakan yang Kita ambil berdasarkan berbagai situasi itu?
Bagaimana Kita bisa mengalami kenikmatan pencapaian atau rasa kemenangan tanpa tindakan?
Tindakan adalah guru Kita, untuk 'learning by doing'. Melalui tindakanlah Kita bisa mengontrol nasib Kita dengan membentuk masa depan dan menciptakan berbagai alasan untuk keberadaan Kita di dunia, di bawah alasan penciptaan oleh-Nya.

TINDAKAN ADALAH PERUBAHAN
Tindakan akan merubah Kita dari konsumen menjadi kontributor. Setiap tindakan yang Kita ambil adalah goresan kuas dalam lukisan kehidupan Kita. Kekuatan untuk bertindak adalah kekuatan untuk berkreasi. Itulah berkah terbesar untuk umat manusia dari-Nya. Alam semesta adalah simfoni sempurna cintaan-Nya, dan segala tindakan Kita menjadi nada-nada yang mestinya harmoni dengan aransemen-Nya.
Bagaimanakah lagi Kita akan mengetahui rupa akhir lukisan itu, selain dari mengibaskan kuas di atas kanvas? Lantas, bagaimana Kita harus bertindak?
Ada ungkapan yang cukup bijak dari seorang Henri L. Bergson,"Berpikir sebagai manusia yang bertindak, dan bertindak sebagai manusia yang berpikir." Karena beratnya akibat tindakan Kita atas dunia dan isinya, Kita h arus berpikir sebelum bertindak. Kita harus bertindak dengan penuh tanggung jawab.
Kapan Kita harus bertindak? Bagaimana dengan rentang waktu antara kemarin dan besok? Tak usah ditunggu yang namanya waktu sempurna, sebab waktu tak akan pernah sempurna sampai Kita mengambil tindakan di dalamnya.
Setiap hembusan nafas Kita diperhitungkan. Setiap hembusan nafas berarti bertahan hidup. Dan tindakan, adalah nafas dari jiwa Kita. Biarkanlah setiap hembusan nafas masuk hitungan.
Jangan campur aduk aktivitas tidak sungguh-sungguh, atau gerakan sederhana dengan TINDAKAN. Aktivitas tak berguna akan menghancurkan waktu, sementara tindakan akan menciptakannya. Menurut Robert L. Stevenson, "Nilailah setiap hari tidak dari panennya, tapi dari bibit yang ditanam." Dan Robert J. Mckain mengatakan, "Konsepsi umum yang berlaku adalah 'motivasi mengarah pada tindakan', padahal yang benar adalah sebaliknya. Tindakanlah yang akan memicu motivasi." Dan jika Kita muslim, setiap tindakan akan selalu berada di antara dua motivasi.

BERTINDAKLAH SEKARANG!
Kita tidak dijamin untuk sukses atas setiap tindakan yang Kita lakukan. Tapi ingatlah bahwa setiap doa pasti didengar dan dijawab. Sukses tidak bisa dicari dalam keuniversalan, ia ada di dalam kekhasan. Definisikanlah sasaran dengan tepat, dan pecahlah ia menjadi serangkaian langkah dan tindakan. Lalu: ACTION!
Lupakah Anda, bahwa Andalah sang sutradara?

Jumat, 06 Maret 2009

korek api?

dari milis motivasi islami

Dari teman

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu? Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja! Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.

Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri. Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan ? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!"

Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.

Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.

Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari.

Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi. Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University . Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja"
komputer. Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia .

Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.

Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun. Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.

Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.

BREAK YOUR BORDER . . . . TOUCH THE SKY . . . . !
Semoga dapat memacu kita untuk berkarya dimanapun .......

__,_._,___

Senin, 02 Maret 2009

menilai teman

Poin ini saya dapat dari sebuah sumber ( saya lupa )

Bagaimana selama ini kita menilai seseorang?
Apakah dari penampilannya, apkah dari apa yang dimilikinya, apakah dari sikapnya?
Berapa kali kita tertipu oleh seseorang yang selama ini kita anggap sebagai teman, orang yang terlanjur kita percayai. Kira-kira apa sebabnya? Mungkinkah karena kita salah dalam menilai orang tersebut.
Ini salah satu cara kita dalam menilai seseorang,
1. Lihat bagaimana sikapnya sehari-hari.
Jangan hanya melihat sikapnya terhadap kita, atau terhadap orang yang dicintainya. Tetapi lihatlah bagaimana sikapnya terhadap dirinya sendiri, dan terhadap lingkungannya secara umum.
2. Lihat bagaimana dia bersikap loyal terhadap teman-temannya, begitu juga sebaliknya seberapa loyal teman-temannya terhadap orang tersebut.
3. Lihat sesering apa dia membicarakan kebaikan teman-temannya, dan sebaliknya seberapa sering teman-temannya menyebut tentang kebaikan-kebaikannya.
Ketiga hal diatas sering kali kita temui, tapi terkadang kita lupa untuk memperhatikannya.
Semoga bermanfaat.

Hak pakai atau hak millik?

Beberapa hari yang lalu, teman saya kahilangan handphone kesayangannya. Tahukah apa yang dilakukannya? Mengeluh, menyesal, menyalahkan diri sendiri, berandai-andai, dan masih banyak hal lain yang ternyata tidak mengubah keadaan kecuali memperburuknya, terutama bagi dirinya sendiri.

Satu hari kemudian saya bertanya. “Dulu sebelum punya hp, apa kamu pernah merasa sedih karena tidak punya hp?”
Ia menjawab, “Tidak. Kenapa?”
”Kalau dulu tidak punya hp tidak sedih, kenapa sekarang tidak punya hp jadi sedih. Apa yang membuatnya berbeda?”

Kalu kita mau melihat lebih cermat. Masalahnya sebenarnya sederhana. Dulu kita tidak punya sesuatu dan itu bukan masalah bagi kita. Kenapa ? karena kita tidak merasa memiliki.
Kemudian kita memiliki sesuatu tersebut, dan saat kita kehilangan kita akan merasa sedih. Kenapa?
Karena kita merasa memiliki. Kalau dari awal kita beranggapan bahwa kita hanya memiliki hak pakai dan bukannya hak milik, maka semuanya akan berbeda.

Mari kita renungkan sejenak. Selama ini, bagaimana kita menyikapi hal-hal seperti di atas.

Jumat, 20 Februari 2009

perubahan yang berarti

Kamis, 19 Pebruari 2009

Perubahan

Setiap hari kita melihat, mendengar, dan mengalami perubahan. Bisa berupa perubahan ke arah positif ataupun sebaliknya perubahan ke arah negatif. Semua perubahan itu langsung atau tidak langsung akan memberikan pengaruh kepada diri kita. Lalu bagaimana agar pengaruh yang terjadi kepada kita bernilai positif?

Salah satunya adalah dengan mengarahkan pola pikir kita, agar pola pikir kita seimbang dan jernih. Tidak lagi dikotori oleh praduga, prasangka, rasa iri, dengki, dan perasaan negatif lainnya. Dengan pikiran yang jernih kita akan lebih mudah mengambil pelajaran dari setiap perubahan yang terjadi di diri kita maupun di sekeliling kita.

Inilah yang saya maksud dengan setiap perubahan, baik positif maupun negatif akan membawa pengaruh yang bernilai positif bagi kita. Yaitu kita mendapat pelajaran, ilmu, pengalaman dan apapun itu yang bisa jadi sangat berharga bagi kita.

Rabu, 18 Februari 2009

kata bermakna

Rabu, 18 Pebruari 2009

Kata-kata bermakna.
Berkata-kata adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan, sangat ringan. Tetapi akibatnya bisa jadi sangat berat. Kata-kata yang keluar dari mulut kita sebenarnya adalah cerminan dari apa yang ada di dalam hati kita. Kata-kata yang kasar, jorok, dan menyakitkan..menunjukkan seperti itulah orang yang berkata. Begitu pula kebalikannya.

Mulai sekarang kita harus berhati-hati dalam mengeluarkan kata, apa yang kita katakan menunjukkan kualitas kita. Apa yang kita katakana menunjukkan tingkat kedewasaan kita. Apa yang kita katakan menunjukkan tingkat keilmuan kita.

Jangan sampai ada orang yang terluka dengan kata-kata kita, kita jadikan kata-kata kita adalah kata-kata yang bermanfaat, kata-kata yang menyenangkan, kata-kata yang mengandung ilmu dan hikmah,kata-kata yang terbaik, yang akan menunjukkan siapa diri kita sebenarnya.

Minggu, 15 Februari 2009

Menjadi pemimpin?

kita semua pasti ingin menjadi pemimpin, tapi apakah sikap kita
menuju ke arah itu? misalkan saat kita melihat orang yang lebih hebat
dari kita, bagaimana sikap kita? apakah kita cukup puas menjadi
pengagum, lalu dengan suka rela mengikuti dan membenarkan apa yang
dikatakannya. atau kita berusaha meniru apa yang ada pada dirinya,
dengan harapan kita akan ikut menjadi hebat seperti dia. kalau ini
yang kita lakukan, bagaimana mungkin kita bisa menjadi pemimpin. lebih
baik, kita lihat diri kita sendiri. apa potensi kita, apa kemampuan
kita, lalu kita kembangkan sehingga dari waktu ke waktu kita menjadi
lebih baik. jangan hanya terpaku pada kehebatan orang lain. saat kita
menyadari siapa dan bagaimana diri kita sendiri, inilah langkah awal
kita untuk bisa menjadi pemimpin.

Sabtu, 14 Februari 2009

buat perbedaan

Setiap hari kita bertemu dan berinteraksi dengan bermacam-macam
manusia. Baik itu sifat, watak, profesi dan lain sebagainya.

Dari sekian banyak interaksi tersebut kita bisa menilai dan merasakan
seperti apa orang2 itu, apakah ada dan tidak adanya seseorang itu
membawa perbedaan, atau tidak sama sekali.

tapi sebenarnya ada yang lebih penting, yaitu diri kita. Apakah kita
sudah bisa membuat perbedaan! Atau kita bukanlah apa-apa bagi orang
lain, maupun lingkungan kita.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Jumat, 13 Februari 2009

orang terpenting

Saat kita ditanya siapa orang yang paling penting bagi kita, siapa
orang yang paling anda perhatikan, apa kira2 yang kita pikirkan!

seringkali kita lalu terdiam sebentar, berpikir, mengingat2. Siapa ya
orang itu! Sepertinya banyak juga orang yang penting di hidup saya.

kita seringkali lupa, bahwa sebenarnya orang yang paling penting,
paling bermakna adalah kita sendiri. benarkan?

Rabu, 04 Februari 2009

orang bodoh

Orang bodoh ada 2 macam,

1. Mereka yang merasa dirinya pintar dan karenanya tidak mau mendengarkan pendapat orang lain lagi.

2. Mereka yang tidak mau meniru perbuatan baik yang telah dilakukan orang lain, karena enggan mengakui keunggulan orang lain.

-ciputra-

rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu yang besar akan membuat kita selalu bertanya, dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

Rasa ingin tahu akan membuat kita selalu belajar, mencari tahu apakah kita bisa berbuat lebih baik, bisa menciptakan sesuatu yang lebih baik dan bernilai.

Rasa ingin tahu akan membuat kita menjadi manusia pembelajar, yang tidak akan pernah berhenti untuk belajar. Rasa ingin tahu akan membuat kita berpikir lebih maju dan kreatif. Akhirnya, ide-ide dan berbagai macam solusi pun akan bermunculan di depan kita.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

4 jenis manusia

Ada 4 jenis manusia dalam menyikapi suatu kejadian:

1. Seseorang yang hanya mampu menerima kejadian tanpa kepedulian khusus.

2. Seseorang yang hanya mampu melihat dan mengamati suatu kejadian tanpa mampu berbuat apa-apa yang produktif, tapi sekedar mencela.

3. Seseorang yang benar-benar naif dan tidak menyadari kejadian sekelilingnya, bahkan tidak peduli.

4. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mewujudkan sesuatu, dimana sebelumnya orang lain tidak mampu bahkan untuk memikirkannya apalagi mewujudkannya.

-louis gerstner-ex CEO IBM-

Selasa, 03 Februari 2009

menghina agama?

Beberapa kali terdengar, adanya orang-orang yang sepertinya pandai, mereka mencoba mengemukakan pendapat mereka tentang masalah agama. Yang ternyata sangat jauh dari tuntunan bahkan berlawanan. Apalah namanya kalau bukan penghinaan?

Menghina Allah, Rasul-Nya, ayat-ayat-Nya, syariat-Nya dan hukum-hukum (agama)-Nya merupakan perbuatan kufur, sesuai dengan firman Allah SWT: "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan main-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"{QS.At Taubah: 65}

Termasuk di dalam hal ini, menghina tauhid, shalat, zakat, puasa, haji, atau hukum-hukum agama lainnya.

Mari kita introspeksi diri, sudahkah kita terhindar dari hal ini? Atau sebaliknya, tanpa sadar atau dengan sadar kita menjadi salah satu dari mereka.

Kita berlindung kepada Allah SWT, hanya Dia lah yang bisa membebaskan kita dari segala kejelekan.

Senin, 02 Februari 2009

sebarkan ilmu

Sebarkan ilmu.

Firman Allah "Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang diberi kitab (yaitu), hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya."{QS Ali Imran: 187}.

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Alkitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati."{QS Al Baqarah:159}

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa menunjukkan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya."(HR.Muslim)
beliau SAW juga bersabda, "Barangsiapa menyeru kepada petunjuk, niscaya ia akan memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka ia akan menanggung dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun."(HR.Muslim).
Dari Mu'awiyah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda,"Bila Allah ingin memberikan kebaikan kepada seseorang, niscaya Allah akan memberinya kefahaman tentang urusan agamanya."(HR.Bukhari Muslim).

Dan masih banyak ayat dan hadist yang mengandung seruan dan anjuran untuk menyebarkan ilmu, dan peringatan keras bagi orang yang berpaling dan menyembunyikannya.

Wahai orang-orang yang berilmu, sebarkanlah ilmu yang anda miliki, karena tak kan habis ilmu bila dibagi.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Sabtu, 31 Januari 2009

teman susah dan senang

Dulu, saya sering mendengar pepatah. "Teman di saat senang mudah dicari, teman di saat susah sulit ditemukan."

Sekarang, saat saya beranjak dewasa, saat saya sedikit demi sedikit belajar tentang hidup dan kehidupan. Saya merasa ada yang salah dengan pepatah tersebut. Apa ya, yang salah?

Saat kita mengalami kesusahan, ternyata begitu banyak orang atau teman yang datang mendekat. Baik untuk mendengarkan keluhan kita, untuk menghibur kita, ataupun untuk memberi semangat kepada kita.

Tapi saat kita meraih kesuksesan atau keberhasilan, berapa banyak orang yang memberi dukungan, berapa banyak yang ikut bergembira dengan kesuksesan kita.

Sebaliknya, banyak orang yang tidak suka dengan kesuksesan kita, merasa iri, menaruh curiga, rasa dengki, tak jarang ada juga yang menghakimi kita,"ah, dia bisa begini kan karena begini..Karena begitu.".dan seterusnya.

Setidaknya hal itulah yang sering saya alami. Entah dengan orang lain atau anda.

Lalu bagaimana dengan pepatah lama tadi? Apakah pepatah itu yang sudah tidak berlaku? Apakah pepatah itu yang keliru? Atau pola pikir saya yang aneh?

Bagaimana dengan anda?

Rabu, 28 Januari 2009

juara?

Semakin tinggi kualitas seseorang semakin berat rintangan yang harus dihadapi. Semakin berat ujian yang menimpa, semakin tajam cacian dan hinaan yang menghampiri dirinya.

Tapi apakah ia akan menyerah? Ini yang perlu diketahui.
Semua itu adalah hal yang wajar dan pasti terjadi. Jadi kalau kita ingin kualitas kita meningkat, kita harus siap menghadapi semua itu, jangan pernah takut pada cacian dan hinaan. Jangan hanya berharap pada pujian tanpa mau menerima cacian dan celaan.

Pepatah mengatakan, seorang juara tidak akan mundur karena cacian, tidak akan bangga pada pujian.

Siap jadi juara?

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com
www.parttime2000.co.cc

Selasa, 27 Januari 2009

ketentraman hati

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.(QS. Ar Ra'd:28)

ayat diatas merupakan ketetapan dari Allah SWT (sunnatullah), dan apa yang ditetapkan oleh Allah pasti benar adanya, tidak mungkin keliru.

Sunnatullah tidak akan berubah. Ambil contoh, saat kita merasa lapar apa yang kita lakukan untuk menghilangkan rasa lapar itu? Kita makan? Ya tentu saja, itulah sunnatullah. Bagaimana kalau kita melakukan hal yang lain? Apakah bisa menghilangkan rasa lapar? Tentu saja tidak. Sekali lagi, sunnatullah tidak akan berubah.

Begitu juga kalau kita mencari ketentraman, ketenangan hati. Hanya satu jalannya, yaitu dengan mengingat Allah.
Bagaimana kalau kita mencari ketenangan dengan cara lain? Mencari harta yang banyak, mencari kedudukan yang terhormat, mencari popularitas? Bukankah semua itu menyenangkan? Bukankah hati kita merasa terhibur? Mungkin ya, mungkin tidak. Bukankah kita sering mendengar mereka yang dari luar sepertinya sempurna, tiba-tiba jatuh karena satu hal yang memalukan.

Satu hal pasti, tanpa mengingat Allah ketentraman dan ketenangan hati tidak akan datang kepada kita. Ingat, sunnatullah tak kan berubah.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com
www.parttime2000.co.cc

Senin, 26 Januari 2009

kepercayaan

Orang yang amanah adalah orang yang dapat dipercaya. Orang yang tidak menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan. Tidak berkhianat atas apa yang dipercayakan kepadanya.

Kepercayaan adalah sesuatu yang sangat berharga, tidak semua orang bisa mendapatkannya.
Dan tidak semua orang pantas untuk diberi kepercayaan.

Untuk mendapatkan kepercayaan, bisa jadi kita harus berusaha sekian lama, tidak jarang kita harus rela untuk berkorban dan kehilangan sesuatu.

Tetapi, tahukah? kepercayaan bisa hilang hanya dalam sekejab. Hanya karena satu kesalahan bisa menghapus kebaikan yang sekian banyak, dan kepercayaan yang sudah lama tertanam.

Betapa mahalnya harga sebuah kepercayaan. Betapa susahnya menjaga kepercayaan.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Jumat, 23 Januari 2009

hati-hati terhadap diri sendiri

Kejahatan yang menimpa manusia tidak hanya berasal dari luar diri manusia itu, tetapi yang lebih berbahaya adalah yang berasal dari dalam diri manusia.

Semua sikap dan sifat negatif kita seringkali lebih banyak mendatangkan keburukan bagi kita.

Seringkali kita bersikap hati-hati terhadap sesuatu atau seseorang secara berlebihan. Tapi kita lupa untuk berhati-hati terhadap diri kita sendiri. Terhadap sikap kita, cara bicara kita, kelakuan kita. Padahal apakah kita bisa menjamin bahwa apa yang ada pada kita selalu membuahkan kebaikan bagi kita.

Inilah kenapa, kita sering melihat dan mendengar orang yang dari lahirnya terlihat baik-baik saja, ternyata ketahuan melakukan sesuatu yang memalukan atau melanggar hukum. Apalagi sebabnya kalau bukan dirinya sendiri yang bermasalah. Ia dikalahkan oleh kejahatan dirinya sendiri.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Kamis, 22 Januari 2009

menjadi sahabat?

Sahabat yang paling baik adalah orang yang sangat anda percaya dan membuat diri anda tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan, dan tidak pernah membuka rahasia diri anda.

Banyak orang yang berharap memiliki sahabat terbaik, dan berapa banyak dari mereka yang kecewa.
Terkadang kita melupakan sesuatu, kita berharap sesuatu yang terbaik untuk kita dari orang lain. Tetapi kita tidak mau melakukan hal yang sama untuk orang lain.

Untuk mendapat sahabat yang terbaik, terlebih dulu kita harus bisa menjadi sahabat yang terbaik.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Rabu, 21 Januari 2009

kebebasan untuk memilih

Manusia diberi kebebasan dalam bertindak. Termasuk dalam beriman atau kafir, "Siapa yang menghendaki beriman maka hendaklah dia beriman, dan siapa yang menghendaki kekafiran, maka biarkanlah dia menjadi kafir." {QS. Al Kahfi: 29}

Beriman disini maksudnya mengamalkan kebenaran dalam hidupnya, sesuai dengan tuntunan. Sedangkan kafir adalah kebalikannya.

Manusia tidak dipaksa untuk melakukan sesuatu, tidak dipaksa untuk mengimani agama tertentu, termasuk dalam mengamalkan ajaran agama tersebut.

Justru manusia diberi kebebasan untuk memilih dan berbuat. Dia bisa memilih iman atau kafir, beramal baik atau buruk. Dan akan terlihat siapa manusia yang terbaik, siapa yang paling bertakwa.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Selasa, 20 Januari 2009

tuntunan Islam membawa kebaikan

Setiap perintah, anjuran atau larangan dalam Islam pasti mengandung hikmah dan pelajaran demi kebaikan hidup di dunia dan di akherat kelak.

Hikmah dari ajaran Islam itu adakalanya dijelaskan dengan tegas oleh Allah atau Rasul-Nya, ada pula yang tidak dijelaskan, tetapi sebagai muslim kita meyakininya bahwa semua yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya itu pasti baik.

Sebagai contoh. Nabi menuntunkan kepada kita, bila ada lalat yang jatuh ke dalam minuman kita. Supaya kita membenamkan lalat tersebut baru kita buang lalatnya dan minumannya tetap kita minum.
Apa kira-kira yang terbayang di kepala kita? Mungkin sekali kita menganggap itu sesuatu yang menjijikkan. Mungkin sekali bila hal itu menimpa kita, kita langsung membuang minuman tersebut. Padahal tuntunan dari Nabi tidaklah demikian. Mungkin juga kita lalu bertanya, kenapa hal seperti itu juga diatur?

Tapi kalau kita mengaku sebagai umat Nabi SAW, kita pasti tetap melaksanakan tuntunan itu meskipun akal kita menolak. Karena kita yakin bahwa apapun yang dituntunkan Nabi SAW pasti berbuah kebaikan.

Kamis, 15 Januari 2009

bagaimana ibadah kita

Ibnu Taimiyah menjelaskan, "Ibadah adalah ungkapan yang mencakup segala sesuatu yang disukai dan diridhai oleh Allah. Berupa ucapan dan perbuatan, lahir maupun batin."

Ibadah adalah tujuan yang paling diidam-idamkan seorang hamba. Tidak ada predikat yang lebih hebat bagi seorang hamba daripada sebagai ahli ibadah.

Allah berfirman,"Dan AKU tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-KU. "(Adz-Dzariyat:56)

Mereka yang beribadah kepada Allah secara ikhlas disebut ahli ibadah, sementara mereka yang enggan beribadah kepada-NYA, disebut orang-orang yang sombong dan takabur.

Allah berfirman, "Dan kepunyaan-NYAlah segala yang ada di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-NYA, mereka tidak mempunyai rasa angkuh (sombong) untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih." (Al-Anbiya':19)

Rabu, 14 Januari 2009

lebih mengenal Allah

Lebih mengenal Allah. Kenapa dikatakan lebih? Karena kita semua sebenarnya sudah mengenal Allah, bahkan sejak saat kita masih berujud ruh.

Lalu untuk apa kita lebih mengenal Allah? Salah satunya adalah agar kita mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan di dunia ini. Dan agar kita bisa terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah.

"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu." QS Muhammad : 19

Konsekuensi dari pengakuan kita bahwa tidak ada tuhan selain Allah adalah kita harus taat pada perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.

Saat keyakinan kepada Allah kita bawa pada setiap waktu dan tempat, hal ini akan menguatkan tauhid kita dan akan menghindarkan dari kemusyrikan. Selain itu kita akan merasa selalu diawasi oleh Allah, yang sebagai akibatnya kita akan berhati-hati dalam berbuat. Semakin tinggi keyakinan kita, semakin tinggi rasa takut kita kepada Allah.

Selasa, 13 Januari 2009

hilangkan keraguan

Dalam menghadapi suatu permasalahan, tidak perlu sikap ragu. Masalah apapun harus dihadapi dengan tekad yang bulat dan kuat. Sebab, keberanian dan kepemimpinan itu tampak ketika dalam pengambilan keputusan.

Ragu-ragu adalah ketidakberesan dalam melihat sebuah permasalahan, semangat yang loyo, ketidakbulatan tekad, kegigihan yang tak tertata, dan perjalanan yang terhambat.
Ragu-ragu adalah penyakit yang tidak ada obatnya kecuali dengan ketekatan, perbuatan, dan keteguhan hati.
(Aidh Al Qarni)

Senin, 12 Januari 2009

mencari keredhoan

Orang-orang yang selalu mencari ridha Allah dan merindukan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, tidak akan mau menerima dunia dan segala keindahannya sebagai ganti atas apa yang dicarinya itu.

Saat ia menyadari betapa tidak berartinya hidup ini tanpa redho dari Allah, saat itu juga ia menyadari betapa tidak berarti semua kemewahan dunia.

Baginya dunia adalah kesenangan yang sedikit, yang datang dan perginya disikapi dengan tenang. Tidak membuat hatinya resah, gundah, dan khawatir. Karena pada dasarnya nanti semakin banyak dunia yang kita miliki semakin berat pula tanggungjawabnya.

Sabtu, 10 Januari 2009

kemampuan terbaik

Saat kita mempunyai banyak pilihan dalam hidup, kita cenderung bersikap santai, cuek, menganggap mudah suatu persoalan.
"kalau yang A tidak bisa, ya nanti B atau C, tenang saja."
kira-kira seperti itulah sikap kita.

Tapi bagaimana kalau suatu saat kita dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit dan menentukan? Misal saja kalau kita tidak berbuat hal ini, maka kita akan kehilangan nama baik kita. Apa kira-kira yang akan kita lakukan?

Sudah pasti kita akan menyikapi pilihan itu dengan serius, tidak mungkin kita santai dan cuek. Kenapa? Karena saat itu kita dalam keadaan terdesak.
Dan pada saat terdesak (kepepet) itulah akan muncul berbagai macam kemampuan yang bisa jadi, biasanya tidak pernah kita sadari.

Jadi, saat kita terdesak biasanya kita akan mengeluarkan kemampuan terbaik.
Pertanyaannya, apakah kita harus terdesak dulu baru melakukan hal yang terbaik?

miliki impian

Orang besar adalah orang yang bisa "bermimpi" tentang suatu hal yang mustahil tapi kemudian bisa mewujudkan impiannya dalam kenyataan.

Semua karya besar pada mulanya secara sinis dipandang orang sebagai impian kosong.

Jangan takut untuk memiliki impian, bisa jadi impian kita saat ini akan menjadi kenyataan dan berguna di masa mendatang. Seperti halnya apa yang ada saat ini adalah impian masa lalu yang terwujud.

Jumat, 09 Januari 2009

mengenal diri

Orang yang mengenal dirinya sendiri dengan baik dan benar. Insya Allah, ia tidak akan mempunyai kesempatan untuk merasa dirinya sendiri lebih baik daripada orang lain.

Ia lebih berfokus kepada bagaimana mengarahkan seluruh kehidupannya kepada Allah SWT, bagaimana memperoleh petunjuk dan bimbingan-Nya, agar dalam hidupnya tidak menyimpang dari kebenaran.

Dan ia memiliki keyakinan dengan jalan inilah ia akan mendapatkan kebahagiaan.

(ilmudanmotivasi.blogspot.com)

ikhlas

Mukhlis artinya orang yang ikhlas. Seorang dengan kualitas mukhlis adalah orang yang hatinya bersih dari keinginan memperoleh pujian. Semua perbuatannya, perkataannya, pemberiannya, penolakannya, perkataannya, diamnya, ibadahnya, dan semuanya, semata-mata dilakukan hanya untuk Allah SWT.

Oleh karena itu, baginya pujian orang tidak membuatnya berbangga hati, dan kekecewaan serta caci maki orang tidak membuatnya surut.

Orang seperti inilah yang akan merasakan kemerdekaan. Kemerdekaan dalam bersikap, dalam bertindak dan dalam beramal.

Rabu, 07 Januari 2009

benar dan salah

Pada umumnya, kita tidak berani memandang yang benar itu benar dan yang salah itu salah, kalau benar dan salah itu berlawanan dengan kepentingan kita sendiri.

Untuk itu kita harus waspada bahkan terhadap diri kita sendiri. Hati-hati dengan persepsi kita tentang baik dan buruk, tentang benar dan salah.
Hati-hati dengan persepsi kita yang subjektif dan dipengaruhi oleh kepentingan pribadi.

hikmah

Bila ingin mendapatkan sesuatu, belajarlah untuk kehilangan.

Bila ingin terhormat, belajarlah untuk merendah.

Bila ingin menang, belajarlah untuk mengalah.

Bila ingin sukses, belajarlah untuk gagal.

Sabtu, 03 Januari 2009

kemenangan

Mereka yang saat di dunia mungkin tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan, atau hidup dalam kesukaran, bisa jadi selama dia mempunyai iman, semua kesukaran di dunia akan mendapat ganti di akherat kelak berupa surga.

Dan itulah kemenangan yang sesungguhnya.

Kamis, 01 Januari 2009

taubat

Setiap kita pasti pernah berbuat dosa. Lalu apa yang harus kita lakukan bila kita terlanjur berbuat dosa?

Saat hamba berbuat dosa, saat itu juga Allah SWT memberi kesempatan untuk bertobat.

Maka dari itu, segeralah bertaubat. Segeralah mencari rahmat dan pengampunan dari Allah SWT.
Jangan sampai kita merasa aman berbuat dosa.
Bila ini terjadi, mungkin sekali saat itulah hati kita telah tertutup, dan sebagai akibatnya siap-siap saja untuk mendapatkan azab dari Allah SWT.