Sabtu, 31 Januari 2009

teman susah dan senang

Dulu, saya sering mendengar pepatah. "Teman di saat senang mudah dicari, teman di saat susah sulit ditemukan."

Sekarang, saat saya beranjak dewasa, saat saya sedikit demi sedikit belajar tentang hidup dan kehidupan. Saya merasa ada yang salah dengan pepatah tersebut. Apa ya, yang salah?

Saat kita mengalami kesusahan, ternyata begitu banyak orang atau teman yang datang mendekat. Baik untuk mendengarkan keluhan kita, untuk menghibur kita, ataupun untuk memberi semangat kepada kita.

Tapi saat kita meraih kesuksesan atau keberhasilan, berapa banyak orang yang memberi dukungan, berapa banyak yang ikut bergembira dengan kesuksesan kita.

Sebaliknya, banyak orang yang tidak suka dengan kesuksesan kita, merasa iri, menaruh curiga, rasa dengki, tak jarang ada juga yang menghakimi kita,"ah, dia bisa begini kan karena begini..Karena begitu.".dan seterusnya.

Setidaknya hal itulah yang sering saya alami. Entah dengan orang lain atau anda.

Lalu bagaimana dengan pepatah lama tadi? Apakah pepatah itu yang sudah tidak berlaku? Apakah pepatah itu yang keliru? Atau pola pikir saya yang aneh?

Bagaimana dengan anda?

Rabu, 28 Januari 2009

juara?

Semakin tinggi kualitas seseorang semakin berat rintangan yang harus dihadapi. Semakin berat ujian yang menimpa, semakin tajam cacian dan hinaan yang menghampiri dirinya.

Tapi apakah ia akan menyerah? Ini yang perlu diketahui.
Semua itu adalah hal yang wajar dan pasti terjadi. Jadi kalau kita ingin kualitas kita meningkat, kita harus siap menghadapi semua itu, jangan pernah takut pada cacian dan hinaan. Jangan hanya berharap pada pujian tanpa mau menerima cacian dan celaan.

Pepatah mengatakan, seorang juara tidak akan mundur karena cacian, tidak akan bangga pada pujian.

Siap jadi juara?

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com
www.parttime2000.co.cc

Selasa, 27 Januari 2009

ketentraman hati

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.(QS. Ar Ra'd:28)

ayat diatas merupakan ketetapan dari Allah SWT (sunnatullah), dan apa yang ditetapkan oleh Allah pasti benar adanya, tidak mungkin keliru.

Sunnatullah tidak akan berubah. Ambil contoh, saat kita merasa lapar apa yang kita lakukan untuk menghilangkan rasa lapar itu? Kita makan? Ya tentu saja, itulah sunnatullah. Bagaimana kalau kita melakukan hal yang lain? Apakah bisa menghilangkan rasa lapar? Tentu saja tidak. Sekali lagi, sunnatullah tidak akan berubah.

Begitu juga kalau kita mencari ketentraman, ketenangan hati. Hanya satu jalannya, yaitu dengan mengingat Allah.
Bagaimana kalau kita mencari ketenangan dengan cara lain? Mencari harta yang banyak, mencari kedudukan yang terhormat, mencari popularitas? Bukankah semua itu menyenangkan? Bukankah hati kita merasa terhibur? Mungkin ya, mungkin tidak. Bukankah kita sering mendengar mereka yang dari luar sepertinya sempurna, tiba-tiba jatuh karena satu hal yang memalukan.

Satu hal pasti, tanpa mengingat Allah ketentraman dan ketenangan hati tidak akan datang kepada kita. Ingat, sunnatullah tak kan berubah.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com
www.parttime2000.co.cc

Senin, 26 Januari 2009

kepercayaan

Orang yang amanah adalah orang yang dapat dipercaya. Orang yang tidak menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan. Tidak berkhianat atas apa yang dipercayakan kepadanya.

Kepercayaan adalah sesuatu yang sangat berharga, tidak semua orang bisa mendapatkannya.
Dan tidak semua orang pantas untuk diberi kepercayaan.

Untuk mendapatkan kepercayaan, bisa jadi kita harus berusaha sekian lama, tidak jarang kita harus rela untuk berkorban dan kehilangan sesuatu.

Tetapi, tahukah? kepercayaan bisa hilang hanya dalam sekejab. Hanya karena satu kesalahan bisa menghapus kebaikan yang sekian banyak, dan kepercayaan yang sudah lama tertanam.

Betapa mahalnya harga sebuah kepercayaan. Betapa susahnya menjaga kepercayaan.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Jumat, 23 Januari 2009

hati-hati terhadap diri sendiri

Kejahatan yang menimpa manusia tidak hanya berasal dari luar diri manusia itu, tetapi yang lebih berbahaya adalah yang berasal dari dalam diri manusia.

Semua sikap dan sifat negatif kita seringkali lebih banyak mendatangkan keburukan bagi kita.

Seringkali kita bersikap hati-hati terhadap sesuatu atau seseorang secara berlebihan. Tapi kita lupa untuk berhati-hati terhadap diri kita sendiri. Terhadap sikap kita, cara bicara kita, kelakuan kita. Padahal apakah kita bisa menjamin bahwa apa yang ada pada kita selalu membuahkan kebaikan bagi kita.

Inilah kenapa, kita sering melihat dan mendengar orang yang dari lahirnya terlihat baik-baik saja, ternyata ketahuan melakukan sesuatu yang memalukan atau melanggar hukum. Apalagi sebabnya kalau bukan dirinya sendiri yang bermasalah. Ia dikalahkan oleh kejahatan dirinya sendiri.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Kamis, 22 Januari 2009

menjadi sahabat?

Sahabat yang paling baik adalah orang yang sangat anda percaya dan membuat diri anda tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan, dan tidak pernah membuka rahasia diri anda.

Banyak orang yang berharap memiliki sahabat terbaik, dan berapa banyak dari mereka yang kecewa.
Terkadang kita melupakan sesuatu, kita berharap sesuatu yang terbaik untuk kita dari orang lain. Tetapi kita tidak mau melakukan hal yang sama untuk orang lain.

Untuk mendapat sahabat yang terbaik, terlebih dulu kita harus bisa menjadi sahabat yang terbaik.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Rabu, 21 Januari 2009

kebebasan untuk memilih

Manusia diberi kebebasan dalam bertindak. Termasuk dalam beriman atau kafir, "Siapa yang menghendaki beriman maka hendaklah dia beriman, dan siapa yang menghendaki kekafiran, maka biarkanlah dia menjadi kafir." {QS. Al Kahfi: 29}

Beriman disini maksudnya mengamalkan kebenaran dalam hidupnya, sesuai dengan tuntunan. Sedangkan kafir adalah kebalikannya.

Manusia tidak dipaksa untuk melakukan sesuatu, tidak dipaksa untuk mengimani agama tertentu, termasuk dalam mengamalkan ajaran agama tersebut.

Justru manusia diberi kebebasan untuk memilih dan berbuat. Dia bisa memilih iman atau kafir, beramal baik atau buruk. Dan akan terlihat siapa manusia yang terbaik, siapa yang paling bertakwa.

www.ilmudanmotivasi.blogspot.com

Selasa, 20 Januari 2009

tuntunan Islam membawa kebaikan

Setiap perintah, anjuran atau larangan dalam Islam pasti mengandung hikmah dan pelajaran demi kebaikan hidup di dunia dan di akherat kelak.

Hikmah dari ajaran Islam itu adakalanya dijelaskan dengan tegas oleh Allah atau Rasul-Nya, ada pula yang tidak dijelaskan, tetapi sebagai muslim kita meyakininya bahwa semua yang datangnya dari Allah dan Rasul-Nya itu pasti baik.

Sebagai contoh. Nabi menuntunkan kepada kita, bila ada lalat yang jatuh ke dalam minuman kita. Supaya kita membenamkan lalat tersebut baru kita buang lalatnya dan minumannya tetap kita minum.
Apa kira-kira yang terbayang di kepala kita? Mungkin sekali kita menganggap itu sesuatu yang menjijikkan. Mungkin sekali bila hal itu menimpa kita, kita langsung membuang minuman tersebut. Padahal tuntunan dari Nabi tidaklah demikian. Mungkin juga kita lalu bertanya, kenapa hal seperti itu juga diatur?

Tapi kalau kita mengaku sebagai umat Nabi SAW, kita pasti tetap melaksanakan tuntunan itu meskipun akal kita menolak. Karena kita yakin bahwa apapun yang dituntunkan Nabi SAW pasti berbuah kebaikan.

Kamis, 15 Januari 2009

bagaimana ibadah kita

Ibnu Taimiyah menjelaskan, "Ibadah adalah ungkapan yang mencakup segala sesuatu yang disukai dan diridhai oleh Allah. Berupa ucapan dan perbuatan, lahir maupun batin."

Ibadah adalah tujuan yang paling diidam-idamkan seorang hamba. Tidak ada predikat yang lebih hebat bagi seorang hamba daripada sebagai ahli ibadah.

Allah berfirman,"Dan AKU tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-KU. "(Adz-Dzariyat:56)

Mereka yang beribadah kepada Allah secara ikhlas disebut ahli ibadah, sementara mereka yang enggan beribadah kepada-NYA, disebut orang-orang yang sombong dan takabur.

Allah berfirman, "Dan kepunyaan-NYAlah segala yang ada di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-NYA, mereka tidak mempunyai rasa angkuh (sombong) untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih." (Al-Anbiya':19)

Rabu, 14 Januari 2009

lebih mengenal Allah

Lebih mengenal Allah. Kenapa dikatakan lebih? Karena kita semua sebenarnya sudah mengenal Allah, bahkan sejak saat kita masih berujud ruh.

Lalu untuk apa kita lebih mengenal Allah? Salah satunya adalah agar kita mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan di dunia ini. Dan agar kita bisa terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah.

"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu." QS Muhammad : 19

Konsekuensi dari pengakuan kita bahwa tidak ada tuhan selain Allah adalah kita harus taat pada perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.

Saat keyakinan kepada Allah kita bawa pada setiap waktu dan tempat, hal ini akan menguatkan tauhid kita dan akan menghindarkan dari kemusyrikan. Selain itu kita akan merasa selalu diawasi oleh Allah, yang sebagai akibatnya kita akan berhati-hati dalam berbuat. Semakin tinggi keyakinan kita, semakin tinggi rasa takut kita kepada Allah.

Selasa, 13 Januari 2009

hilangkan keraguan

Dalam menghadapi suatu permasalahan, tidak perlu sikap ragu. Masalah apapun harus dihadapi dengan tekad yang bulat dan kuat. Sebab, keberanian dan kepemimpinan itu tampak ketika dalam pengambilan keputusan.

Ragu-ragu adalah ketidakberesan dalam melihat sebuah permasalahan, semangat yang loyo, ketidakbulatan tekad, kegigihan yang tak tertata, dan perjalanan yang terhambat.
Ragu-ragu adalah penyakit yang tidak ada obatnya kecuali dengan ketekatan, perbuatan, dan keteguhan hati.
(Aidh Al Qarni)

Senin, 12 Januari 2009

mencari keredhoan

Orang-orang yang selalu mencari ridha Allah dan merindukan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, tidak akan mau menerima dunia dan segala keindahannya sebagai ganti atas apa yang dicarinya itu.

Saat ia menyadari betapa tidak berartinya hidup ini tanpa redho dari Allah, saat itu juga ia menyadari betapa tidak berarti semua kemewahan dunia.

Baginya dunia adalah kesenangan yang sedikit, yang datang dan perginya disikapi dengan tenang. Tidak membuat hatinya resah, gundah, dan khawatir. Karena pada dasarnya nanti semakin banyak dunia yang kita miliki semakin berat pula tanggungjawabnya.

Sabtu, 10 Januari 2009

kemampuan terbaik

Saat kita mempunyai banyak pilihan dalam hidup, kita cenderung bersikap santai, cuek, menganggap mudah suatu persoalan.
"kalau yang A tidak bisa, ya nanti B atau C, tenang saja."
kira-kira seperti itulah sikap kita.

Tapi bagaimana kalau suatu saat kita dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit dan menentukan? Misal saja kalau kita tidak berbuat hal ini, maka kita akan kehilangan nama baik kita. Apa kira-kira yang akan kita lakukan?

Sudah pasti kita akan menyikapi pilihan itu dengan serius, tidak mungkin kita santai dan cuek. Kenapa? Karena saat itu kita dalam keadaan terdesak.
Dan pada saat terdesak (kepepet) itulah akan muncul berbagai macam kemampuan yang bisa jadi, biasanya tidak pernah kita sadari.

Jadi, saat kita terdesak biasanya kita akan mengeluarkan kemampuan terbaik.
Pertanyaannya, apakah kita harus terdesak dulu baru melakukan hal yang terbaik?

miliki impian

Orang besar adalah orang yang bisa "bermimpi" tentang suatu hal yang mustahil tapi kemudian bisa mewujudkan impiannya dalam kenyataan.

Semua karya besar pada mulanya secara sinis dipandang orang sebagai impian kosong.

Jangan takut untuk memiliki impian, bisa jadi impian kita saat ini akan menjadi kenyataan dan berguna di masa mendatang. Seperti halnya apa yang ada saat ini adalah impian masa lalu yang terwujud.

Jumat, 09 Januari 2009

mengenal diri

Orang yang mengenal dirinya sendiri dengan baik dan benar. Insya Allah, ia tidak akan mempunyai kesempatan untuk merasa dirinya sendiri lebih baik daripada orang lain.

Ia lebih berfokus kepada bagaimana mengarahkan seluruh kehidupannya kepada Allah SWT, bagaimana memperoleh petunjuk dan bimbingan-Nya, agar dalam hidupnya tidak menyimpang dari kebenaran.

Dan ia memiliki keyakinan dengan jalan inilah ia akan mendapatkan kebahagiaan.

(ilmudanmotivasi.blogspot.com)

ikhlas

Mukhlis artinya orang yang ikhlas. Seorang dengan kualitas mukhlis adalah orang yang hatinya bersih dari keinginan memperoleh pujian. Semua perbuatannya, perkataannya, pemberiannya, penolakannya, perkataannya, diamnya, ibadahnya, dan semuanya, semata-mata dilakukan hanya untuk Allah SWT.

Oleh karena itu, baginya pujian orang tidak membuatnya berbangga hati, dan kekecewaan serta caci maki orang tidak membuatnya surut.

Orang seperti inilah yang akan merasakan kemerdekaan. Kemerdekaan dalam bersikap, dalam bertindak dan dalam beramal.

Rabu, 07 Januari 2009

benar dan salah

Pada umumnya, kita tidak berani memandang yang benar itu benar dan yang salah itu salah, kalau benar dan salah itu berlawanan dengan kepentingan kita sendiri.

Untuk itu kita harus waspada bahkan terhadap diri kita sendiri. Hati-hati dengan persepsi kita tentang baik dan buruk, tentang benar dan salah.
Hati-hati dengan persepsi kita yang subjektif dan dipengaruhi oleh kepentingan pribadi.

hikmah

Bila ingin mendapatkan sesuatu, belajarlah untuk kehilangan.

Bila ingin terhormat, belajarlah untuk merendah.

Bila ingin menang, belajarlah untuk mengalah.

Bila ingin sukses, belajarlah untuk gagal.

Sabtu, 03 Januari 2009

kemenangan

Mereka yang saat di dunia mungkin tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan, atau hidup dalam kesukaran, bisa jadi selama dia mempunyai iman, semua kesukaran di dunia akan mendapat ganti di akherat kelak berupa surga.

Dan itulah kemenangan yang sesungguhnya.

Kamis, 01 Januari 2009

taubat

Setiap kita pasti pernah berbuat dosa. Lalu apa yang harus kita lakukan bila kita terlanjur berbuat dosa?

Saat hamba berbuat dosa, saat itu juga Allah SWT memberi kesempatan untuk bertobat.

Maka dari itu, segeralah bertaubat. Segeralah mencari rahmat dan pengampunan dari Allah SWT.
Jangan sampai kita merasa aman berbuat dosa.
Bila ini terjadi, mungkin sekali saat itulah hati kita telah tertutup, dan sebagai akibatnya siap-siap saja untuk mendapatkan azab dari Allah SWT.