Sabtu, 30 Mei 2009

Gaya Hidup Orang Berhasil...

Ada 1 lembaga penelitian sekuler di USA yg meneliti tentang orang-orang bahagia. Karena ini lembaga sekuler, Ukuran bahagia pertama adalah Banyaknya Uang, maka lembaga tersebut mensurvey orang-orang kaya (Milyuner) dengan sample awal sebanyak lebih dari 200 ribu orang milyuner. Dari 200 ribu itu disaring kadar bahagia-nya berdasarkan berbagai parameter termasuk keluarga tersebut. Hasil saringan terakhir ada sekitar 200 orang yang dianggap sangat bahagia, karena selain kaya, bisnisnya luar biasa, menikmati hidup, keluarganya beres.Hasil survey tersebut ditulis dalam buku karangan Thomas Stanley berjudul : "The Millionaire Mind."

Orang-orang kaya tersebut rata-rata sudah berumur, mereka adalah orang Kaya dalam 1 Generasi, artinya Bukan Kaya warisan, tapi kaya dengan modal zero, alias kerja sendiri. Kemudian orang-orang ini diwawancara satu per satu secara detail, dan di-summary-kan gaya hidup orang-orang tersebut,
Berikut 10 Gaya Hidup:

1. Orang-orang tersebut Frugal = Hemat
- Mereka penuh pertimbangan dalam memanfaatkan uang.
- Untuk beli sesuatu, pikir-pikir dulu sekitar 20 kali,
- Tipe orang yang Tanya sama Tuhan tentang segala sesuatu pengeluaran.
- Mereka tidak diperbudak mode, meskipun tidak kuno, tapi modis.
- Mereka tahu di mana beli barang bagus tapi murah.

2. Orang-orang tersebut selalu hidup di bawah income mereka ; Tidak hidup gali lobang tutup lobang alias Anti Hutang.

3. Sangat loyal terhadap pasangan , Tidak cerai dan setia !!

4. Selalu lolos dari prahara baik dalam keluarga/bisnis
- Di USA sering resesi ekonomi, mereka selalu lolos. Setelah ditanya apa kunci lolosnya, jawabannya :
-" Overcoming worry and fear with The Bible and pray, with faith to God;"
- " We have God and His word."

5. Cara berpikir mereka berbeda dalam segala segi dengan orang-orang kebanyakan Contoh :
- Kita kalau ke mall, mikir abisin duit, mereka malah survey mencari bisnis apa yang paling laku di mall.
- They think differently from the crowd.
- Mereka " Man of Production" bukan " Man of Consumption. "

6. Ketika ditanya kunci suksesnya:
- Punya Integritas
- Omongan dan janji bisa dipegang dan dipercaya.
- Disiplin
- Tidak mudah dipengaruhi, dalam segala hal, termasuk disiplin dalam hal makanan, mereka orang yang tidak sembarangan konsumsi makanan.
- Tidak serakah.
- Selalu mengembangkan social skill ; Cara bergaul, belajar getting along with people, belajar leadership, menjual ide, mereka orang yang meng-upgrade dirinya, tidak malas belajar
- Punya pasangan yg support ; Selalu mendukung dalam keadaan enak/ tidak. Menurut mereka, Integrity dimulai di rumah, Kalau seorang suami / istri tidak bisa dipercaya di rumah, pasti tidak bisa dipercaya diluar.

7. Pembagian waktu/aktivitas, paling banyak untuk hal-hal berikut:
- Mengajak anak dan cucu sport / olahraga, alasannya : Dengan olahraga bisa meningkatkan fighting spirit dalam pertandingan rohani untuk menang sebagai orang beriman untuk bisa sportif ( Menerima kenyataan, tetapi dengan semangat untuk memperbaiki dan menang ).
- Banyak memikirkan tentang investment.
- Banyak waktu berdoa, mencari hadirat Allah, belajar Firman. Ini menjadi lifestyle mereka sejak muda.
- Attending religious activities.
- Sosializing with children and grand child, ngobrol.
- Entertaining with friends, maksudnya bergaul, membina hubungan.

8. Have a strong religious faith, dan menurut mereka ini kunci sukses mereka.

9. Religious millionaire: Mereka tidak pernah memaksakan suatu jumlah asset sama Tuhan, tetapi mereka belajar mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yang Tuhan inginkan buat mereka.Minta guidance untuk bisnis. Mereka bukan type menelan semua tawaran bisnis yang disodorkan kepada mereka, tapi tanya Tuhan dulu untuk mengambil keputusan.

10. Ketika ditanya tentang siapa mentor mereka, jawabannya adalah Tuhan. Jika setiap bangun pagi, kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia.

.-dari koperasi-usaha-bersama@yahoogroups.com-

MENGETAHUI DAN MELAKUKAN

Pada biswis kali ini saya akan menunjukkan beda orang sukses dan belum sukses. Perbedaan tersebut adalah orang-orang yang belum sukses ini selalu berkata, “Saya tahu bahwa saya harus melakukan sesuatu, tapi..” hal ini menunjukkan bahwa dia tahu bahwa dia harus bertindak, tapi tidak melakukan apa-apa.

Ini yang penting, bahwa knowing dan doing adalah sesuatu yang berbeda sekali. Banyak orang yang belum sukses dan datang pada saya berkata, “saya sudah tahu cerita itu” atau “saya mengerti akan hal itu”. Tapi kemudian pertanyaan saya adalah, apakah anda sudah melakukannya?

Kalau tidak, maka percuma. Segala pengetahuan yang anda miliki tidak akan bisa berguna dan tidak bermanfaat kecuali bila anda memanfaatkannya. Jack canfield dalam bukunya The Success Principle mengatakan, “do your own push up” kurang lebih artinya adalah, anda tidak bisa menggaji atau membayar orang lain untuk melakukan hal-hal tertentu yang benefitnya akan anda rasakan sendiri. Ibaratnya bila anda ingin berboddy binaragawan, anda tidak bisa menyuruh orang lain untuk melakukan push up bagi anda, tapi anda sendirilah yang harus berlatih dengan tekun.

Demikian pula dalam bisnis. Bila anda telah mengetaui bahwa anda harus bekerja dengan tekun dan smart untuk sukses, maka anda harus melakukannya sendiri. Bila orang lain yang melakukannya, maka dialah yang akan sukses, bukan anda! Bila anda tahu atau anda butuh network yang baik, kerja keras dan kreatifitas, maka langkah selanjutnya bagi anda adalah melakukan hal-hal yang anda perlukan tersebut secara riil.

Banyak orang mengatakan, “saya sudah tahu kalau saya mulai bisnis ini dengan begini begitu,saya akan sukses”. Maka seandainya ia melakukan apa yang dipikirkannya tersebut, niscaya dia benar-benar akan menemui kesuksesan. Tapi bila anda tidak melakukannya , apa gunanya? Anda bisa berkata,”saya sudah tahu dari dulu, saya sudah mengerti kalau akan jadi sepeti itu dari dulu”. Lalu mengapa tidak dilakukan?

Jika kemudian anda menemui orang lain, kolega anda, atau kawan-kawan yang lebih muda sukses karena melakukan seperti yang anda katakan dulu, mungkin anda bisa bilang, “saya sudah tahu pasti akan sukses kalau dilakukan begitu”. Lalu mengapa tidak anda lakukan sendiri? Mengapa anda tidak melakukannya, sampai orang lain mendahului anda melakukannya dan meraih sukses yang semestinya menjadi millik anda itu?

Memang dalam memulai segala hal ada resiko kegagalan. Tapi disitulah letak bedanya orang yang hanya knowing(mengetahui) dan berani doing(melakukan). Orang yang berani mengambil tindakan mungkin akan gagal, tapi dia akan bertindak lagi dan mencoba lagi sampai akhirnya berhasil. Sedangkan orang yang hanya knowing saja tidak akan mengalami perubahan apapun. Dia tidak melakukan apapun, tidak gagal, tapi juga tidak akan pernah sukses.

Mitra bisnis, perhatikan hal ini baik-baik. Langkah awal anda dalam bertindak adalah landasan dari seluruh kesuksesan yang anda raih. Jadi apapun yang anda ketahui, pahami, dan mengerti bahwa itu baik untuk bisnis anda, segeralah wujudkan hal-hal tersebut dalam bentuk nyata. Jika tidak, maka tidak akan ada gunanya sama sekali.

Sukses selalu bagi bisnis anda!
-TANADI SANTOSO-

Rabu, 13 Mei 2009

EGOIS

Banyak orang yang tidak suka tersenyum kepada orang lain termasuk kepada temannya sendiri. Padahal saya yakin kalau ditanya, pasti orang itu lebih suka melihat orang lain tersenyum kepadanya daripada cemberut kepadanya. Anda pernah melihat orang seperti itu? Atau..anda sendiri pernah mengalaminya.

Inilah salah satu kekurangan kita sebagai manusia, kita sering berharap mendapatkan yang indah-indah, yang baik-baik, pokoknya yang serba menyenangkan dari orang lain. Kita ingin diperlakukan sebagai orang yang terhormat, sebagai orang yang berharga, sebagai orang penting. Kita selalu ingin mendapatkan yang terbaik bagi diri kita. Sekali lagi, bagi diri kita. Lalu bagaimana dengan orang lain?

Ini yang sering kita lupakan. Kita terlalu asyik dengan diri sendiri tanpa mau memikirkan orang lain, hm..betapa egoisnya diri kita. Seharusnya kita bisa berpikir terbalik, kalau kita ingin mendapat yang terbaik dari orang lain, begitu pula orang lain, mereka tentu juga ingin mendapatkan yang terbaik dari diri kita. Bukankah begitu?

Selasa, 12 Mei 2009

MEMBANGGAKAN GOLONGAN

QS Ar-Ruum : 31-32
“…dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada pada golongan mereka.”

Dari ayat diatas bisa di ambil pelajaran:
Jangan menjadi orang musyrik, yaitu : memecah belah agama Allah menjadi beberapa golongan dan merasa bangga dengan golongannya.

Orang seperti ini akan merasa bangga dengan golongannya, yang biasa berakibat mereka merasa paling benar, paling baik, dan cenderung merendahkan golongan lain. Mereka tidak lagi bangga dengan agama Islam.

Minggu, 03 Mei 2009

SESUATU ITU SULIT

Saat kita mengatakan Sesuatu itu sulit, apa yang biasanya kita rasakan? Apa yang terjadi dengan pikiran kita? Secara sadar atau tidak, kita akan merasa bahwa hal itu adalah sesuatu yang istimewa, sesuatu yang sangat langka, dan hanya orang yang istimewa saja yang bisa melakukannya.

Selain itu pikiran kita akan menolak kenyataan bahwa sesuatu itu sebenarnya mungkin dan bisa kita lakukan. Berganti dengan perasaan bahwa kita tidak mungkin melakukannya, itu adalah sesuatu yang jauh dari kita dan berada di luar jangkauan kita.

Dan kalau pikiran kita sudah terbentuk seperti itu, mana mungkin kita bisa melakukannya.
Lalu bagaimana harusnya?
Sadarilah bahwa;
1. Sesuatu yang sulit itu artinya bisa dilakukan.
2. Kita focus pada “bisa dilakukan”, bukannya pada “sulit dilakukan”
3. Lalu lakukan, karena hal itu memang bisa dilakukan.

Sekian, semoga bermanfaat.

MOST WANTED PERSON

Bagaimana menjadi most wanted persona?
1. Hormati dan hargai orang lain
Semua orang pasti ingin dan suka untuk dihormati dan dihargai, meskipun ada juga orang yang tidak gila pada penghargaan dan penghormatan. Tetapi tetap saja orang tersebut pasti lebih suka dengan orang yang suka menghormati dan menghargai orang lain.
2. Berbagi ilmu dan ide
Apapun ilmu yang anda miliki, selama itu baik dan pantas. Berbagilah dengan orang lain. Kemurahan hati kita untuk berbagi ilmu merupakan nilai lebih dimata orang lain. Selain itu dengan kemurahan kita berbagi ilmu, kemungkinan besar orang lain akan menilai kita lebih positif dan pada akhirnya- seringkali ini terjadi-orang lain juga akan ringan dan mudah untuk membagi ilmunya kepada kita.
Begitu juga dengan ide-ide yang kita miliki.
3. Terbuka
Banyak orang yang suka memendam sesuatu, baik itu perasaan ataupun masalah terhadap orang lain. Hal ini biasanya akan mengakibatkan adanya rasa sungkan dan ada rasa mengganjal saat kita harus berhubungan dengan orang tersebut. Berbeda jika kita terbiasa terbuka, masalah yang terjadi bias diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih mudah karena kita mengetahui lebih awal sebelum masalah itu berkembang. Kalau kita terbuka terhadap orang lain, orang lain akan merasa nyaman berurusan dengan kita.
Sekian.