Senin, 02 Maret 2009

Hak pakai atau hak millik?

Beberapa hari yang lalu, teman saya kahilangan handphone kesayangannya. Tahukah apa yang dilakukannya? Mengeluh, menyesal, menyalahkan diri sendiri, berandai-andai, dan masih banyak hal lain yang ternyata tidak mengubah keadaan kecuali memperburuknya, terutama bagi dirinya sendiri.

Satu hari kemudian saya bertanya. “Dulu sebelum punya hp, apa kamu pernah merasa sedih karena tidak punya hp?”
Ia menjawab, “Tidak. Kenapa?”
”Kalau dulu tidak punya hp tidak sedih, kenapa sekarang tidak punya hp jadi sedih. Apa yang membuatnya berbeda?”

Kalu kita mau melihat lebih cermat. Masalahnya sebenarnya sederhana. Dulu kita tidak punya sesuatu dan itu bukan masalah bagi kita. Kenapa ? karena kita tidak merasa memiliki.
Kemudian kita memiliki sesuatu tersebut, dan saat kita kehilangan kita akan merasa sedih. Kenapa?
Karena kita merasa memiliki. Kalau dari awal kita beranggapan bahwa kita hanya memiliki hak pakai dan bukannya hak milik, maka semuanya akan berbeda.

Mari kita renungkan sejenak. Selama ini, bagaimana kita menyikapi hal-hal seperti di atas.

Tidak ada komentar: